MAJALAHSUKSES.COM. Butuh banyak modal untuk bisa sukses. Modal bukan semata dalam bentuk materi saja, uang misalnya. Namun, tak kalah penting adalah modal ilmu serta mental pengusaha serta iman agar sukses yang diraih penuh berkah. Sukses di dunia maupun di akhirat.
Mental pengusaha sukses adalah mental pembelajar. Selalu giat belajar. Tahan terhadap proses yang acap kali pahit. Inovatif dan selalu ber-positive thinking. Selalu berpikir positif. Berbaik sangka kepada Allah.
“Berbaik sangka kepada Alloh , maka hal baik akan menimpa kita secara bertubi tubi kepada kita ” ungkap Ustanto Dwi Priyatno.
Ustanto Dwi Priyatno merupakan sosok pengusaha muda yang memiliki mental tersebut diatas. Usianya baru 31 tahun, namun pengalamannya cukup banyak. Dari mulai Senior Head Store, Coordinator Penjualan dan Trainer SDM hingga kini menjadi Retail Consultant.
Cukup lama berkarir di beberapa perusahaan ritel terkemuka, menjadikannya hapal seluk beluk dunia bisnis yang cukup banyak pemainnya tersebut. Memang, bisnis ritel pasarnya sangat besar, namun resikonya juga besar. Jika mau sukses harus paham ilmunya.
Bukan hanya di perusahaan ritel, Mas Tanto, begitu Ia akrab disapa pun telah banyak makan ‘asam garam’ di dunia kontraktor.
Setelah cukup lama “ikut orang lain”, mulai tahun 2014, bertekad dengan segenap kesungguhan hati untuk mandiri. Mendirikan dan mengelola perusahaan milik sendiri.
Dalam berbisnis, jalannya tak selalu muluss, acapkali alami kendala seperti misalnya; dikhianati rekan bisnis, difitnah bahkan sampai modal habis. Itu tak menyurutkan semangatnya.
Kegagalan demi kegagalan dijadikan pelajaran untuk lebih baik ke depannya. Terus berproses semakin mendekatkan pada terwujudnya impian.
Kini, usaha ritel dan grosir sembakonya yang diberi brand SATROZ terus menunjukkan grafik yang membanggakan. SATROZ rintisannya berada di salah satu kios di pasar Sampang Cilacap, Jawa Tengah.
Tak hanya SATROZ, anak kedua dari 3 (tiga) bersaudara ini juga menggarap beberapa proyek sipil dan konstruksi di bawah bendera Untung Daya Perkasa Kontraktor.
“Mulai dari basic di ritel, berawal dari tanpa modal dengan keliling jual minyak goreng promo sampai dengan punya 2 kios dan lapak” penyuka sate dan es jeruk ini mengisahkan.
Senang bersilahturahim dirasakan betul manfaatnya. Obrolan bersama relasi-relasi kawan semasa SMA-nya dengan dinas dan kontraktor.
Akhirnya, berujung pada persamaan visi. Dengan berbekal pelayanan sepenuh hati, memprioritaskan hasil terbaik hingga Ia pun di percaya dalam 1(satu) bulan untuk menggarap 5 (lima) proyek sekaligus.
Hasilnya sekarang, bisnis sudah berjalan dengan baik. Cashflow lancar dengan omset hingga ratusan juta per bulannya. Luar biasa!

Lebarkan Sayap dengan Komunitas
Dengan selalu bersyukur, rizki yang didapatnya pun selalu cukup. Penuh keberkahan. Namun, kepeduliannya kepada umat dan keluarga memotivasinya untuk memiliki pencapaian yang lebih tinggi lagi.
Tentu dengan restu dan dukungan dari orang tuanya, Bapak Jumantoro dan Ibu Warsini, serta seluruh keluarga, keinginan tersebut sangat mungkin untuk dicapainya.
Untuk mengembangkan bisnisnya bersama dengan rekan-rekannya, Ia bersinergi dalam naungan komunitas MME atau Milenial Moslem Entrepreneur. Komunitas para pengusaha muslim, muda, milenial.
Menurutnya, melalui MME, akan dapat menelurkan big company dari berbagai sektor bisnis. Turut mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia.
“Tak hanya ritel dan konstruksi saja, tetapi juga dari sektor lain. Misalnya; agrobisnis, kuliner, properti dan lain sebagainya” kata suami dari Ika Purnamasari dan ayah dari seorang bidadari kecil bernama Adeeva Afsheen Myesha Priyatno itu.
Tentang Kesuksesan
Ketika membahas tentang makna kesuksesan, alumni SMAN 1 Jatilawang Banyumas itu cukup antusias. Diksi yang digunakan sangat berkelas. Tergambar jelas bahwa Ia adalah seorang bermental sukses dunia dan akhirat.
“Sukses bukan milik seseorang yang bertittel banyak saja. Sukses adalah milik kita yang istiqomah dan selalu mau belajar. Ingat jangan berhutang dalam memulai/membesarkan bisnis” pesannya.
Baginya, bisnis bukan tentang kita dan uang, “Tetapi tentang bagaimana kita lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta dan keluarga. Maka uang adalah bonus dari apa yg kita usahakan” tandasnya.

Keluarga yang menjadi elemen penting dalam setiap aspek kehidupannya, mendapat prioritas. Ia ingin bisa membimbing anak istrinya untuk lebih dekat dengan agamanya.
Pemilik nomor handphone 0858-7002-2303 tersebut dengan senang hati rela berbagi ilmu kepada siapapun yang mau belajar tentang ritel maupun dunia kontraktor.
Seperti Rabu (21/11) lalu , Ia tak segan untuk menjadi pembicara di Kelas Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan tema “Kiat Mengembangkan Bisnis Retail & Pelayanan Pelanggan” yang diikuti oleh 517 mahasiswa. (Telson Hardani)
Tweet